Saya
akan mencoba untuk menganalisis seorang tokoh berkesehatan mental yaitu
Monique Coleman yang sebelumnya sudah pernah saya bahas di blog saya (silahkan klik disini untuk melihat). Pada analisis ini saya menggunakan hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow.
Abraham Maslow adalah salah satu tokoh dan juga dikenal sebagai pelopor tokoh aliran Psikologi Humanistik. Teorinya yang sangat terkenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki Kebutuhan. Dalam menjelaskan teori humanistiknya, ia menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan.
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis atau dasar (basic needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (belongingness and love needs)
4. Kebutuhan untuk dihargai (esteem needs)
Monique dapat memenuhi kebutuhan yang paling paling pertama atau kebutuhan dasar (basic needs) yaitu kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis yang dapat terpenuhi yaitu seperti kebutuhan akan udara, makan, minum yang dapat terpenuhi oleh Monique dalam hidupnya. Ketika kebutuhan dasar ini sudah relatif tercukupi maka muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Jenis kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs) berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Mengembangkan rasa kepercayaan terhadap orang lain: keluarga, lingkungan sekitar, dalam pekerjaan. Trust perlu ada agar Monique merasa aman ketika berada di bersama orang lain. Negara juga menjamin kemanannya sebagai warga negara melalui undang-undang serta peraturan yang yang ada, jadi Monique dapat merasa terlindungi dan aman.
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and love needs).Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang baik dan akrab dengan orang lain, saling menyayangi, mencintai dan dicintai dan rasa saling memiliki. Monique memenuhi kebutuhannya ini dengan mendekatkan diri dengan orang lain di lingkungannya. Mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Ketika rasa cinta dan sayang yang ia berikan di keluarga juga diberikan kepadanya, ia merasa bahwa ia tidak hidup sendiri, ia mempunyai lingkungan yang membutuhkannya. Begitu juga dalam lingkungan pergaulan dan pekerjaan Monique.
Setelah tiga kebutuhan pertama sudah relatif terpenuhi maka muncullah kebutuhan untuk dihargai (esteem needs). Dalam kehidupannya, Monique dapat mencapai esteem needs karena ia dapat memenuhi kebutuhan akan kekuatan, kompetensi dan percaya diri serta kemandirian. Menjadi artis hollywood tidaklah mudah, ia melewati berbagai tahapan untuk mencapainya melalui kompetensi yang ia miliki serta kemandirian yang tinggi ia dapat mencapai kekuatan tersebut. Ia juga memiliki rasa kepercayaan diri yang baik, sebagai keturunan kulit hitam, tidaklah mudah untuk survive dalam lingkungan orang kulit putih, tapi Monique dapat menjalankannya dengan penuh rasa percaya diri yang baik. Ketika ia menjadi artis hollywood, secara otomatis pula ia mendapatkan status, ketenaran terhadap dirinya serta ia memiliki kebanggaan akan dirinya.
Ketika Monique tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus dalam hidupnya maka untuk selanjutnya ia dapat meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization). Saat Monique dapat memenuhi 4 kebutuhan sebelumnya, maka ia dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Aktualisasi diri yang dilakukan Monique seperti menggunakan semua bakat dan potensi yang ada pada dirinya. Selain menjadi arti hollywood yang sukses, Monique juga menjadi duta anak muda untuk PBB, ia mengkampanyekan mengenai pengembangan potensi-potensi diri dalam diri anak muda. Dalam menjalankan kehidupan serta karirnya ia meletakkan kualitas dan kapasitas terbaik dalam dirinya secara penuh untuk melakukan semua kegiatan yang ia lakukan.
No comments:
Post a Comment